Ny.Maria Hendri Arnis Terima Anugrah Bunda Genre
Rate this item1 2 3 4 5 (1 Vote)
PADANG PANJANG - Belum hilang dari ingatan masyarakat Padangpanjang akan penghargaan yang diterima oleh kota berjuluk “Serambi Mekah” itu, berupa penghargaan Kota Layak Anak 2015 dari Presiden Joko Widodo dan Penghargaan Kelurahan Terbersih Sumatera Barat yang diraih oleh Kelurahan Guguk Malintang Kecamatan Padangpanjang Timur.
Pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 70, Walikota Padangpanjang Hendri Arnis juga diundang ke Istana Negara untuk mengikuti kegiatan upacara kenegaraan dan menerima sejumlah penghargaan tingkat nasional. Diantaranya, penghargaan Keluarga Harmonis dan Lingkungan Bersih Sehat, Bina Keluarga Balita, Posyandu, Bunda dan Ayah Gendre, Duta Gendre, Cerdas Cermat Remaja dari Presiden Joko Widodo.
Tak ketinggalan, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Padangpanjang Ny. Maria Hendri Arnis juga dianugerahi penghargaan Bunda Genre dari BKKBN yang diserahkan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat H.Nofrijal,MA pada kegiatan Gebyar Generasi Berencana dan PIK-R Award 2015, di Gedung M Syafei Padangpanjang, Rabu kemarin.
Penyerahan Penghargaan bidang Pembinaan Remaja Berencana tersebut, juga disaksikan oleh Wali Kota Padangpanjang Hendri Arnis, Kepala Pemberdayaan Perempuan dan KB Neti Herawati, kepala SKPD, kepala sekolah dan perwakilan PIK Remaja dari seluruh sekolah di Kota Padangpanjang.
Ketua TP-PKK Kota Padangpanjang Ny. Maria Hendri Arnis pada kesempatan itu menyampaikan, pembinaan Generasi Berencana (Genre) merupakan salah satu tugas yang dilakukan oleh TP-PKK, dimana upaya tersebut terus dilakukan melalui kerjasama Pokja 2 dan Pokja 4 dengan SKPD yang membawahi pembinaan PIK Remaja tersebut.
“Secara nasional, kita memiliki target tahun 2045 menuju Generasi Gemilang. Dimana, tidak ada lagi remaja yang putus sekolah, tidak terjerat pengaruh narkoba dan pergaulan bebas. Sehingga, generas-generasi mendatang diharapkan bisa menjadi unggulan dan harapan dalam pembangunan bangsa,” sebut Ny. Maria Hendri Arnis.
Disampaikannya, kepada pelajar yang tergabung dalam organisasi PIK Remaja, diharapkan untuk bisa memotivasi teman-teman mereka yang masih terbelenggu dalam pengaruh narkoba, kenakalan remaja dan pernikahan dalam usia muda.
“Kita harus menanamkan prinsip berguna dan bermanfaat untuk orang lain. Saya juga meminta kepada adik-adik disini untuk selalu bersyukur terhadap apa yang telah kita miliki dan tidak patah semangat dalam mencapai masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Padangpanjang Hendri Arnis menyebutkan, berbagai prestasi yang telah diraih oleh Pemerintah Kota Padangpanjang, tidak terlepas dari peran serta masyarakatnya. Apalagi, berbagai penghargaan bisa diraih oleh Pemerintah Kota Padangpanjang dalam berbagai bidang dan kriteria penilaian.
“Atas nama pemerintah daerah, saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi masyarakat dalam mewujudkan keberhasilan program pembangunan di kota yang kita cintai ini. Apalagi, kerja keras kita dalam melakukan percepatan pembangunan mendapat perhatian dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, dengan berbagai penghargaan yang diberikan kepada Padangpanjang,” sebut Hendri Arnis.
Pada kesempatan itu, Hendri Arnis juga mengajak kepada seluruh kader PIK-Remaja untuk memberikan motivasi dan pencerahan kepada teman-teman mereka yang masih terlibat dalam penggunaan narkoba, kenalakan remaja dan pergaulan bebas yang dapat merusak mental generasi muda.
“Saya ingin tahu di sini, adakah yang menemukan ada teman-teman kalian yang tidak mau sekolah dan apakah yang menyebabkan mereka tidak mau sekolah. Kita bisa share di forum ini,” ajak Hendri Arnis kepada seluruh hadirin yang memenuhi gedung pertemuan M Syafei tersebut.
Rahman, salah seorang Anggota PIK Remaja Karya yang memberanikan diri datang ke hapadan wali kota menyampaikan, dirinya banyak menemukan teman-temannya di sekolah yang tidak lagi bisa bersekolah karena keterbatasan biaya, apalagi orangtua mereka rata-rata berasal dari keluarga kurang mampu.
Jawaban Rahman tersebut, membuat walikota terenyuh dan menyatakan tidak ada lagi alasan bagi anak-anak Padangpanjang yang tidak bisa bersekolah karena keterbatasan biaya. Sementara, untuk peningkatan pendidikan masyarakat, Pemerintah Kota Padangpanjang memiliki sejumlah program dan pembiayaan pendidikan.
Selain penyerahan penghargaan, pada kegiatan Gebyar Remaja Berencana dan PI-R Award 2015 tersebut, juga ditampilkan beragam kretaivitas dari pengurus PIK Remaja berbagai sekolah di Padangpanjang. Apalagi, PIK-Remaja asal Padangpanjang juga memiliki segudang prestasi ditingkat provinsi dan nasional. (Humas)
Read more ...
"Belum
matangnya organ reproduksi menyebabkan pelaku pernikahan dini umur
10-14 tahun 5 kali lebih besar mengalami kematian saat melahirkan. Pada
remaja usia 15-20 tahun, risikonya 2 kali lipat," jelas Shauqi Maulana,
Duta Mahasiswa Genre Tingkat Nasional 2012, dalam acara 'Seminar Remaja
dalam Rangka Hari Keluarga XX Tingkat Nasional' di Hotel Azahra,
Kendari, Rabu (26/6/2013).
Selain
itu, belum matangnya organ reproduksi menyebabkan wanita yang menikah
di usia muda berisiko terhadap berbagai penyakit mengerikan, seperti
kanker serviks, kanker payudara, mioma dan kanker rahim.
Secara
psikologis, mental remaja juga belum siap untuk menghadapi berbagai
masalah dalam pernikahan. Akibatnya, banyak terjadi perceraian di usia
muda dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Menurut hasil riset, 44
persen pelaku pernikahan dini mengalami KDRT frekuensi tinggi, dan 56
persen mengalami KDRT frekuensi rendah.
"Masih
pacaran aja berantem sedikit langsung galau. Belum siap mental pria
jangan dipaksakan menikah, nanti dikit-dikit main tangan," ujar alumni
Fakultas Komunikasi, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin ini.
Belum
lagi soal pendidikan yang terbengkalai. Menurut riset, hanya 0,02
persen pelaku pernikahan dini yang dapat melanjutkan pendidikannya
hingga perguruan tinggi.
Uqi
mengatakan, perilaku seksual menyimpang juga tinggi di kalangan remaja
yang menikah dini. Hal ini dipicu akibat maraknyaa video porno, yang
membuat banyak remaja ingin mencoba-coba.
"Belum waktu dan tempatnya tapi sudah dilakukan. Akhirnya menimbulkan penyakit," tutur Uqi.
Dengan
adanya Genre (Generasi Berencana) dan program Penundaan Usia Perkawinan
(PUP), idealnya wanita menikah di atas usia wanita 20 tahun dan pria 25
tahun. Usia tersebut dianggap sudah baik dan matang untuk organ
reproduksi wanita, melahirkan, mengatur perekonomian dan keluarga.